Masyarakat Digital Uni Eropa - Belanda
Belanda merupakan negara monarki konstitusional yang tergabung dalam Uni Eropa. Secara geografis merupakan negara berpermukaan rendah, dengan kira-kira 30% wilayahnya, dan 31% populasinya berada di bawah permukaan laut, serta 50% tanahnya kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu disebut juga Nederland (bahasa Belanda), yang artinya negeri-negeri berdaratan rendah. Disisi lain, Belanda adalah salah satu negara terpadat di dunia yang terkenal dengan tanggul (dijk), kincir angin, terompa kayu, tulip, dan masyarakatnya yang terbuka, dan liberal. (Dutch government)
Baca →Masyarakat Digital Indonesia
Masyarakat digital secara empiris memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam segala aspek kehidupan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa masyarakat digital telah mampu memberikan keterbukaan, efektivitas, efisiensi dan kesejahteraan (European Economic and Social Committee, 2017). Upaya membangun masyarakat digital di Indonesia dihadapkan pada berbagai permasalahan dan tantangan. Hal yang mendasar yang digunakan sebagai backbone layanan teknologi digital adalah infrastruktur teknologi.
Baca →Kompetensi Masyarakat Digital
Kompetensi digital adalah pemikiran, kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan terkait penggunaan teknologi digital. Selama beberapa tahun terakhir, beberapa istilah telah digunakan untuk menggambarkan kompetensi dalam menggunakan teknologi digital sebagai sumber daya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, kreatifitas dan inovasi, seperti keterampilan TIK, literasi informasi dan literasi digital, dan keterampilan digital. Kompetensi digital juga menyelidiki keterampilan digital yang diperlukan melalui budaya partisipatif, menekankan keterampilan sosial daripada keterampilan individu, perubahan masyarakat dan budaya berdasarkan teknologi baru. Pemerintah harus tanggap dalam melakukan upaya untuk mengidentifikasi dan mengkonseptualisasikan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan masuk dalam standar pendidikan. Selain itu, kompetensi digital terkait juga dengan kebijakan normatif, mewakili tujuan yang ingin dicapai.
Baca →Apa itu Society 5.0?
Kita sekarang berada di era baru, di mana globalisasi dan evolusi teknologi digital berkembang pesat, seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan robotika membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. Lingkungan dan nilai-nilai masyarakat menjadi semakin beragam dan kompleks. Gambar 4. Gelombang Transformasi Digital menunjukkan kegiatan yang menargetkan teknologi digital baru di seluruh dunia, yang meliputi Industri 4.0, yang juga dikenal sebagai “Revolusi Industri ke-4”, Internet Industri, dan Made in China 2025. Gelombang transformasi digital adalah elemen umum yang mendorong hal tersebut kegiatan, dan dengan demikian transformasi digital menjadi pilar kebijakan industri
Baca →Saatnya Santri Berperan dalam Hidup Sehat (Bhakti Sosial IAKMI)
Jumat, 12 November 2021, Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu tampak ramai. Tabuhan hadroh yang dimainkan sebagai alat musik memperdengarkan iringan melodi khas muslim yang harmoni. Santri-santri putera duduk berjajar dengan rapi menyanyikan dan memainkan alat musik hadroh
Baca →KEBANGKITAN NASIONAL DI MASA PANDEMI
Kebangkitan suatu bangsa ditentukan oleh semangat bangsa itu sendiri untuk bangkit. Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada setiap tanggal 20 Mei, dikondisikan untuk tetap menjaga semangat kebangsaan dan nasionalime. Hal ini sesuai amanah tiga tokoh utama Budi Utomo yaitu Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantoro (Suwardi Suryaningrat). yaitu telah mewadahkan semangat pergerakan Nasional melalui berdirinya Budi Utomo 20 Mei 1908. Sebagai generasi penerus, kita ingin selalu mengenang dan mempertahankan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Berbangsa Satu Bangsa Indonesia, Bertanah Air satu tanah air Indonesia dan Bertumpah darah satu tumpah darah Indonesia.
Baca →KEJAHATAN SIBER DI ERA TRANSFOMASI DIGITAL
Transformasi digital adalah digitalisasi suatu proses bisnis yang berfokus pada efisiensi serta inovasi layanan sehingga proses bisnis eksisting memiliki kapabilitas secara digital. Pada prinsipnya, transformasi digital merubah cara manusia dalam mengerjakan sesuatu yang semula dikerjakan secara manual, berubah menjadi serba otomatis menggunakan teknologi informasi dimana pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien dan mempunyai ,competitive advantage.
Baca →EVALUASI FAKTOR KEGAGALAN SISTEM INFORMASI PADA KESIAPAN PENERAPAN E-GOVERNMENT
E-Government adalah penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam administrasi publik untuk mempersingkat dan mengintegrasikan alur dan proses kerja, mengelola data dan informasi secara efektif, meningkatkan layanan publik, serta memperluas saluran komunikasi untuk pemberdayaan dan partisipasi masyarakat . Pada sektor pemerintah, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi sebagai wujud implementasi e-government yang kemudian disebut dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronis (SPBE) tak selalu lancar dan sesuai harapan. Banyak sistem informasi yang gagal diimplementasikan dikarenakan berbagai hal. Tantangan pada implementasi e-government bisa menyebabkan kegagalan. Selanjutnya, kegagalan tersebut diukur melalui presentase yaitu 35% gagal total, 50% gagal sebagian dan hanya 15% yang menuai keberhasilan [2]. Disisi lain, pemerintah terus melakukan investasi yang besar dalam pengadaan sistem informasi dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan fungsi internal serta komunikasi dan transaksi dengan pihak eksternal.
Baca →