Diposting pada 10 May 2019, 07:44 Oleh Oka
Suradadi - Bulan puasa tidak menjadi penghalang bagi Bupati Tegal Umi Azizah untuk memastikan layanan di birokrasi pemerintahannya bekerja optimal. Di awal Ramadhan, Umi meninjau sejumlah kantor dan obyek milik Pemkab di wilayah Pantura Tegal hari Rabu (8/5) siang kemarin, salah satunya di Balai Latihan Kerja (BLK) Suradadi. Dari kegiatan inspeksi mendadak ini Umi menemukan sejumlah aset milik Pemkab Tegal yang alami kerusakan. “Disini, saya menyayangkan fisik bangunan asrama BLK yang kurang terawat, rusak di beberapa titik, dan sepertinya jarang dipakai, padahal usianya baru tiga tahun”, katanya.
Umi yang saat Sidak didampingi Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Toto Subandrio dan Kepala Bappeda dan Litbang Suharmanto mengatakan, kerusakan dinding luar dan bagian atap atau plafond bisa terjadi karena faktor kualitas bangunan atau pun kondisi lingkungan. “Hanya saja, jika asrama ini sering digunakan, akan lain ceritanya, karena kerusakan sekecil apa pun pasti akan diperhatikan, termasuk kebersihannya. Kalau tidak, bisa dikomplain penggunanya”, ungkapnya.
Umi menegaskan agar kerusakan tersebut bisa segera ditangani dan minta Kepala UPTD BLK Tri Susanto meningkatkan lagi frekuensi pelatihannya, termasuk menampung peserta dari luar daerah. “Semakin sering digunakan, semakin baik, sehingga tidak timbul kesan mubazir, mengingat anggaran pembangunan asrama BLK tidak murah, mencapai Rp. 3,7 miliar di tahun 2015 lalu dengan pendanaan murni APBD Kabupaten Tegal”, ungkapnya.
Dari tinjauan ini Umi menyimpulkan adanya gap antara kebutuhan dengan perencanaan yang kurang sinkron. Sebelum meninggalkan tempat, Umi minta agar anggaran perawatan dan rehab bangunan di BLK bisa ditambah, termasuk jumlah tenaga kebersihan dan penghijauan lingkungannya.
Sementara di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Desa Dampyak Kecamatan Kramat, Umi menemukan adanya peralatan pengemasan produk yang jarang dipakai karena terkendala tidak adanya tenaga operator. “Alat-alat ini sebenarnya sangat berguna untuk melatih para pelaku usaha sektor pangan, hanya karena kendala SDM dan aksesnya kesini juga terbatas, jadi tidak banyak terpakai”, katanya. Umi menambahkan, pihaknya akan mengevaluasi penggunaan alat-alat tersebut agar berfungsi efektif, termasuk pendayagunaan gedung Welding Center yang juga tidak banyak pemakainya. “Gedung ini dibangun dengan APBD Pemkab Tegal senilai Rp. 944 juta tahun 2016 lalu, ditambah dengan peralatannya senilai Rp. 916 juta, sehingga untuk mengoptimalkan penggunannya harus ada kerjasama yang lebih intensif lagi dengan sekolah kejuruan atau vokasi”, katanya.
Disinggung soal agenda siang itu, Umi menyampaikan bahwa Sidak tersebut dimaksudkan untuk belanja permasalahan. “Fokus kita ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia, sehingga sarana dan prasarana yang mendukung harus kita cek, kita siapkan betul-betul, utamanya untuk mencetak tenaga terampil dan berkualitas untuk menekan angka pengangguran”, pungkasnya. [Oka]