RAKOR EVALUASI GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN “COVID-19”


Diposting pada 12 May 2020, 14:29 Oleh EW


Slawi- Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tegal menyelenggarakan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan Tugas percepatan penanganan Covid 19 pukul 09.30 wib Senin 11 Mei 2020 bertempat di Pendopo Amangkurat Kabupaten Tegal.

Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Tegal Umi Azizah selaku Ketua Gugus Tugas dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Asisiten I, II, III, lima kepala Dinas terkait, Yakni Kadis Kesehatan, Kadis Sosial, Kadis Perhubungan, Kadis Dagkop UKM serta Camat se-Kabupaten Tegal.

Dalam kesempatan itu semua Kepala Dinas yang hadir selaku Tim Gugus tugas percepatan Penanganan Covid 19 yang hadir menyampaikan laporannya tentang pelaksanaan tugas di masing-masing bidang yang diembanya untuk evaluasi dan menyelaraskan Program Kegiatan yang akan dilakukan Tim Gugus Tugas kedepan , dan mempertajam kedisiplinan warga masyarakat dalam melaksanan anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai pandemi Covid 19 yang sesuai standar dari menteri kesehatan RI .

Menurut dr Hendadi Setiaji kepala dinas Kesehatan melaporkan perkembangan terkini tentang penyebaran covid 19 dikabupaten Tegal, sampai hari ini posisi warga yang terkonfirmasi positif ada 16 orang yang tersebar di kecamatan warureja, dukuh turi, talang, tarub , Slawi, pagerbarang dan kramat. Bahwa dari 16 orang yang positif ini dinas kesehatan telah berhasil mentresing semuanya. Pasien terkonfirmasi positif yang meninggal tiga orang, delapan orang dinyatakan sembuh dan lima orang masih jalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Sekda Kabupaten Tegal dr. Widodo joko Mulyono M.Kes menyampaikan penegasan pada peserta rakor terkait dengan kegiatan pemberian sembako harus ada satu persepsi, sehingga kita bersama tidak membuat celah -celah yang menimbulkan sebagai kebingungan di masyarakat maupun yang lain. Pertama bahwa prinsipnya yang di bagi adalah untuk masyarakat miskin rentan dan kena dampak covid 19, kedua bahwa pemerintah pusat harus mengikuti data regulasi tingkat DIKS, data harus betul – betul dilakukan sesuai aturan regulasi jangan asal comot jadi datanya harus fix dan transparan. Kemudian tentang adanya ketidak patuhan masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan pemkab sudah memiliki perda penyakit menular dan bagian hukum agar bisa menindaklanjuti ke dalam perbup sebagai protap sop surat edaran untuk dilaksanakan di tingkat bawah . selanjutnya yang terkait dengan dinas pehubungan kita saat ini harus siap kedatangan pemudik yang akan pulang yang datanya sejumlah 20,000 oang , pemudik harus medapat pemeriksaan revitest sebelum sampai rumah, untuk tempat karantina harus disiapkan beserta perlengkapanya. Himbauan wajib masker untuk masyarakat kita siapkan masker, cuci tangan pakai sabun, physical distancing dipertajam lgi sehingga benar-benar bisa mencegah penyebaran Covid 19. Tegasnya.

Dalam sesi terakhir Bupati Tegal Umi Azizah selaku ketua Gugus Tugas Kabupaten Tegal menyampaikan arahan menanggapi paparan dari beberapa dinas teknis dan camat terkait hal-hal yang dihadapi dilapangan , umi menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebsarnya, dan sesungguhnya kerja kita sudah cukup bagus, Bahwa dengan adanya covid 19 banyak sekali hikmah dan pelajaran bagi kita semua, yang sekian lama mungkin agak sedikit santai tidak mengetahui data secara detail, melalui covid ini menjadi terbuka semuanya,dan tentunya menjadi refrensi kita semua kedepan agar langkah kita di Kabupaten Tegal ada solusi yang merupakan hasil evaluasi selama covid 19 ada ditengah kita.

Umi Menambahkan menanggapi dari dishub bahwa kita sekian lama tidak mengetahui jumlah perantau yang ada dan jika dikaitlan dengan paparan dinkes ternyata pasien yang positif hampir semuanya impor meskipun dari pasien yang sembuh semakin banyak dan menggembirakan tapi karena kita hari hari yang akan datang akan menegangkan bagi kita, dengan jumlah pemudik yang diperkirakan akan kembali bertemu keluarganya dikabupaten tegal , kemudian pasien yang positif hampir semuanya impor ini menjadi catatan penting bagi kita, karena nanti dampaknya semua OPD harus kerja keras , sehingga kepala dinas Perhubungan harus screening kedepan mulai malam nanti harus ada inovasi terutama untuk perantau mudik menggunakan mobil-mobil kecil dan melewati jalan tikus harus diperketat , Kemudian dinkes umi sepakat dengan cara melalui kepala desanya harus memaksimalkan satgas Jogo Tonggo yang diinstruksikan oleh Gubernur Jawa Tengah hal ini akan meringankan para Camat dan kita semuanya, pengawasan yang sudah sekian lama, sinergi yang sudah bagus sekian lama harus ditingkatkan lagi, karena PSBB yang ada dijabotabek itu dipandang belum berhasil sehingga tidak menutup kemungkinan mereka yang akan mudikpun bisa saja membawa virus covid 19, arahkan yang bersangkutan untuk karantina komunal di GOR tetapi mereka akan lebih nyaman ketika melakukan isolasi mandiri di desanya masing-masing , sehingga para Camat ketua Gugus tugas minta untuk melakukan upaya sosialisasi dengan kepala desanya, tekankan kepala desa itu untuk menyiapkan tempat untuk isolasi secara mandiri jika mereka tidak mau pantauan lebih ketat lagi mereka melakukan karantina di rumahnya masing-masing sehingga sinergi ini kita tingkatkan lgi kedepan, 20.000 pemudik yang diperkirakan akan pulang ke Kabupaten Tegal minta pada kepala dinas perhubungan untuk titik yang berpotensi untuk lewat bagi pemudik dan yang menjadi titik berkumpulnya pemudik di dukuh salam harus diperketat karena dishub merupakan pintu masuknya.

Kemudian untuk kepala dinas sosial Umi minta terkait banyaknya pengaduan dari masyarakat tentang pendataan bahwa keluhan dibawah itu memang benar adanya, pendatan dari 281 dan 6 kelurahan yang update baru 44 desa, sehingga kita harus sabar menjawab keluhan masyarakat, dan ketika ada pihak-pihak tertentu yang menimpakan kekesalanya kepada kepala Dinas Sosial, pada Camat maupun kades , itu sesungguhnya merupakan akumulasi dari pekerjaan yang sekian lama terabaikan, pada saat covid 19 ini menguak semuanya yang meninggal ternyata masih terdata, yang kaya ternyata masih mendapatkan bantuan, justru yang miskin tidak.

Ia menambahkan untuk BST yang belum tersalurkan Bupati minta di evaluasi betul karena penyaluran Tahap I masih banyak kekuranganya dan untuk penyaluran Tahap II supaya lebih baik lgi, BLT Dana desa penyaluranya sudah cukup bagus oleh karena untuk dinsos supaya ada inovasi seperti apa kedepan agar penyaluran BST lebih baik. Tegasnya ( Ew ).






Link Pemerintahan


Link Lainnya