Petani Melineal Agen Perubahan Revolusi Industri


Diposting pada 12 October 2021, 07:34 Oleh WN


Pangkah - Bertempat di Cafe Keboen Bogares Lor Kecamatan Pangkah, Rabu ( 06/10/2021 ),  30 petani milenial Kabupaten Tegal mengadakan rembug tani. Kegiatan ini  difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahan (Dinas Tan & KP)  Kabupaten Tegal.

Berbagai  komoditas yang  secara intensif telah dibudidayakan oleh petani milenieal meliputi :Padi, talas, azolla, melon, avocado, bawang merah, dan berbagai jenis sayuran. Selain bergerak on farm, beberapa petani milenial sudah bergerak dibidang pengembangan aplikasi marketing, pengolahan, dan pengembangan unit Bumdes.

Diantara peserta yang hadir, Muh Tarmuji, salah satu alumni magang Jepang ( IKAMAJA ), saat ini sedang mengembangkan peternakan domba. Lebih lanjut dituturkan, saat ini sedang inisiasi kios protein. Kedepan kios itu akan membantu pemasaran berbagai produk yg dihasilkan petani

Sementara itu  Kepala Dinas Tan & KP, Toto Subandriyo dalam sambutan pengarahannya menyampaikan setiap tahunnya Kementrian Pertanian mempunyai program menumbuhkan 500.000 petani milenial. Harapannya disiapkan sebagai pengganti petani yang sudah tua. Tenaga kerja pertanian saat ini dikenal dengan istilah Gerontokrasi dimana tenaga kerja pertanian didominasi petani tua , 75 % pada usia diatas 50 tahun

Lebih lanjut disampaikan, diera pandemi dengan segala keterbatasan peran petani milenial sangat dinantikan terutama dalam hal inovasi dan kreatifitas dengan pemanfaatan teknologi. Petani milenial harus bisa menjadi agen perubahan diera revolusi industri 4.0.

Harapan ke depan petani milenial perlu dibentuk kepengurusan agar lebih terorganisir. Namun, perlu diingat agar lebih efektif dalam pembinaannya, maka petani milenial diharapkan melebur saja dengan organisasi yang sudah ada.

 

Bertalian dengan marketing, Barru, petani milenial penggagas aplikasi marketing digital  “Tani Point “ menuturkan melalui aplikasi ini dapat bersinergi dengan teman - teman petani milenial di kabupaten Tegal dalam hal pemasaran komoditas yang dihasilkan.

Berbeda dengan Barru, Tarmuji saat ini menggeluti bidang peternakan terutama domba. Dunia pertanian saat ini kurang diminati oleh kalangan muda karena terkesan kumuh , berlumpur dan kurang menjanjikan. Keberadaan petani tua yang masih mendominasi di kabupaten Tegal menjadi salah satu faktor yang menghambat perubahan. Melalui petani milenial diharapkan bisa menjadi pelopor perubahan.

Tarmuji menuturkan, di Jepang, negara tidak akan impor komoditas pangan selama komoditas lokal masih tersedia. Manajemen produksi tersusun dengan rapi. Di jepang petani disibukkan sekali saat tanam, sedangkan kelanjutannya dilakukan dengan pemanfaatan teknologi mekanisasi. Lebih lanjut dituturkan untuk pemasaran petani Jepang sudah memanfaatkan marketplace. Harapannya, petani milenial kab. Tegal harus membentuk komunitas

Sementara itu, Oksidare, aktivis petani, menyampaikan tidak begitu urgent untuk membentuk wadah baru, akan lebih tepat jika teman teman petani milenial kabupaten Tegal melebur ke wadah yang sudah ada. Usul untuk dinas, perlu dilakukan demplot di masing masing kecamatan untuk pengembangan komoditas.

Vera, duta milenial Jateng asal Tegal memaparkan tentang HIPMAI ( Himpunan Petani Milenial Andalan Indonsia ). Kabupaten Tegal memiliki empat Duta Petani Milenial, Vera, Nanda, dan  Manarul, Maufur  yang  diberi SK Menteri Pertanian. Dalam rentang waktu 2016 – 2021 telah ditumbuhkan 2213 Duta Tani Milenial yang memiliki tugas untuk mendampingi (mentor) petani muda di Kabupaten Tegal. Salah  program prioritas  HIPMAI adalah terbentuknya Jaringan Pertanian Nasional ( JPN ) di kabupaten / kota .

“Petani Milenial memiliki potensial menjadi gerakan ekonomi dan sosial. Dalam situasi darurat seperti pandemi akan muncul inovasi-inovasi baru sebagai bentuk penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi. Hal ini banyak dilakukan oleh petani milineal “ ujar Toto saat menutup acara rembug tani milenieal. (Wenda )






Link Pemerintahan


Link Lainnya