Diposting pada 02 August 2024, 10:09 Oleh ip
SLAWI — Pemkab Tegal bekerja sama dengan USAID BEBAS TB menggelar
Workshop Sosialisasi dan Perencanaan Kerja Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis
(TP2TBC) di Kabupaten Tegal yang berlangsung di Ruang Rapat Loka Bina Cipta Bappedalitbang
Kabupaten Tegal, Rabu (31/07/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh OPD, Camat, Organisasi Masyarakat dan
Akademisi se-Kabupaten Tegal.
Dalam acara ini, Pj Bupati Tegal Agustyarsyah yang diwakili oleh Plt.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Perekonomian dan Keuangan Abdul Basit menekankan
pentingnya deteksi dini TB dan pengobatan yang tepat sebagai kunci utama untuk
mengatasi masalah kesehatan yang mengancam seluruh lapisan masyarakat.
Basit menuturkan bahwa penyakit TB dapat menimbulkan komplikasi
serius dan telah menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tegal. Jumlah kasus
TB sampai Juli 2024 terdeteksi sebanyak 3.055 kasus dari target 6.222 kasus.
Sedangkan, angka kematian akibat TB mencapai 192 kasus dan
terdapat 418 kasus TB pada anak. Data ini menunjukkan bahwa tidak ada kecamatan
yang bebas dari TB.
Basit menegaskan perlunya kewaspadaan yang lebih tinggi untuk
mencapai target penemuan dan pengobatan yang efektif.
Basit juga menggarisbawahi bahwa meskipun telah ada kemajuan yang
signifikan dalam angka kesembuhan dengan 89 persen atau sebanyak 3.936 orang
dari 4721 penderita TB yang berhasil diobati pada tahun 2022. Angka kesembuhan
yang diharapkan pada tahun 2024 mencapai 90 persen yang selaras dengan target
nasional untuk mengurangi penularan dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
"Upaya penanggulangan TB harus dilakukan secara komprehensif
dan terintegrasi. Dukungan anggaran yang memadai, fasilitas kesehatan yang baik
serta kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan program
ini. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mencapai tujuan eliminasi
TB pada tahun 2028," ujar Basit.
Dengan sinergi dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, Kabupaten
Tegal optimis dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan masyarakat yang
lebih sehat dan bebas dari ancaman TB.
Sementara itu, Manager Provinsi USAID BEBAS TB Endang Nuraini
menekankan pentingnya penerapan fungsi forum TP2TBC ini secara bersama-sama untuk
membangun sinergi antara berbagai sektor dan pemangku kepentingan dalam
menanggulangi TB.
“Kami berharap, melalui kolaborasi yang erat, kita dapat mengatasi
tantangan TB secara bergotong royong dan memberikan harapan baru bagi masyarakat,"
ujar Endang.
Endang juga menegaskan bahwa USAID BEBAS TB akan fokus pada
pengembangan kolaborasi multi-sektoral dan multi-stakeholder di Kabupaten Tegal
yang terpilih sebagai pionir pelaksanaan program ini.
"Dengan adanya Perpres No 67 Tahun 2021, kami yakin
kepemimpinan pemerintah daerah akan semakin terdorong untuk menjadi ujung
tombak dalam pengorganisasian seluruh stakeholder daerah. Ini adalah langkah
besar menuju penanggulangan TB yang lebih efektif," tambahnya.
Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif untuk
membahas strategi dan implementasi program BEBAS TB dengan melibatkan semua
pihak terkait.