Diposting pada 29 February 2024, 19:14 Oleh ip
SLAWI - Pemkab Tegal mendorong kolaborasi multi
sektor percepatan bebas tuberkulosis (TBC) agar target eliminasi tuberkulosis
pada 2028 secara nasional bisa dicapai.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Amir Makhmud dalam acara
Peluncuran United States Agency for International Development (USAID) Bebas
Tuberkulosis (TB) dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu Penanggulangan TBC di
Kabupaten Tegal, di Hotel Grand Dian Slawi, Kamis (29/02/2024).
TBC sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan
bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan penularan melalui udara dan paru-paru sebagai organ
target utama bakteri.
Kabupaten Tegal menjadi salah satu daerah dengan beban kasus
tinggi. Jumlah temuan kasus TBC Sensitive Obat (SO) tahun 2023 mencapai 5.088
kasus atau 353 kasus TBC per 100.000 penduduk.
"Temuan kasus ini 209 persen lebih tinggi dari target
estimasi kita sebelumnya di angka 2.430 kasus," ungkap Amir.
Sementara dari kasus TBC yang berhasil ditemukan sebanyak 4.721
kasus mulai melakukan pengobatan, 765 kasus diantaranya merupakan TB anak,
kasus TBC resisten obat 74 kasus dan selebihnya adalah kasus TB ronsen.
Sementara untuk angka keberhasilan pengobatan kasus TBC yang
diobati sepanjang tahun 2022 ada 3.936 orang atau 89 persen dari 4.721
penderita.
Penderita putus berobat 289 orang atau 6,5 persen dan yang
meninggal dunia ada 175 orang atau 3,7 persen.
Sekda juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk
mengatasi tuberkulosis secara komprehensif mulai dari pencegahan sampai
pengobatan.
"Kita harus bergerak bersama sesuai perannya masing- masing,
saling mengisi dan menguatkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ruszaeni menyampaikan bahwa
kolaborasi penanggulan TBC meliputi Forkopimda, OPD, akademisi, lembaga swadaya
masyarakat, organisasi masyarakat serta media di Kabupaten Tegal. Kegiatan ini
dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkab Tegal dalam percepatan eliminasi TBC.
"Peluncuran program USAID Bebas-TB dan penyusunan rencana
kerja terpadu dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 29 Februari sampai 1
Maret 2024," ujarnya.
Adapun rangakaian kegiatan peluncuran program ini dilanjutkan
dengan press conference serta diskusi panel.