Diposting pada 10 September 2025, 13:55 Oleh BN
Slawi - Bupati Tegal pimpin acara doa bersama didampingi oleh pemuka agama dari lintas agama dan deklarasi damai bersama masyarakat Kabupaten Tegal, Senin (08/09/2025).
Berlangsung khidmat di Pendopo Amangkurat Pemda Kabupaten Tegal. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Forkopimda Plus, Kepala OPD, Mahasiswa, Komunitas Ojek Online hingga Organisasi Masyarakat Kabupaten Tegal.
Sekda Amir Makhmud melaporkan bahwa acara ini diikuti oleh 170 orang yang terdiri dari Forkopimda Plus, Kepala OPD, Mahasiswa, Ketua Komunitas hingga organisasi masyarakat di Kabupaten Tegal.
“Hari ini kita
hadir untuk bersama-sama menjaga kondusifitas daerah, agar seluruh wilayah yang
ada di Kabupaten Tegal dalam keadaan aman, tenteram dan damai” ujar Amir.
Bupati Tegal menambahkan, bahwa kegiatan Doa Bersama dan Deklarasi Damai ini tentu bukan sekadar seremonial saja. Lebih dari itu, ini merupakan wujud komitmen moral dan spiritual kita untuk menjaga harmoni, meneguhkan persaudaraan, dan menolak segala bentuk ajakan yang dapat merusak tatanan sosial.
“Damai itu bukanlah kondisi yang datang dengan sendirinya. Damai adalah hasil dari kesadaran, dari dialog, dari empati, dan dari keberanian untuk saling memahami. Untuk itu, mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik dari konflik menuju kolaborasi, dan dari prasangka menuju persatuan” tutur Ischak.
Beliau juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tegal untuk terus membuka ruang komunikasi, memperkuat pelayanan publik, dan menghadirkan kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial.
“Untuk itu kami membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat sampai akar rumput untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan membangun masa depan yang inklusif menuju Tegal Luwih Apik” tegasnya.
Acara ditutup dengan penandatanganan deklarasi damai yang menyatakan akan bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban Kabupaten Tegal, menolak segala bentuk aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis serta menolak segala bentuk provokasi, ujaran kebencian dan penyebaran berita hoaks.