Diposting pada 22 October 2020, 16:53 Oleh FH
Slawi - Mendukung terciptanya iklim UMKM yang sejuk dan nyaman bagi para wirausaha di kabupaten Tegal, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Jokowi Mulyono mewakili Bupati Tegal membuka Pelatihan Kelas Kreatif Tegal bertajuk UMKM Bangkit : From local to global, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Rabu (21/10/2020) di Permata Inn Hotel.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Ketua Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Tegal Ludy Arianto dan Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI Yuana Rochma Astuti. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 pelaku UMKM dibawah binaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal.
Dalam sambutannya, Joko menyampaikan, pandemi Covid-19 telah merubah banyak hal dan kebiasaan, termasuk di sektor perdagangan barang dan jasa yang ikut tersendat. Sehingga antara pembeli barang atau pengguna jasa dengan pedagang ataupun penyedia jasa tak leluasa bertemu dan bertransaksi secara langsung. "Bahkan pameran-pameran UMKM yang selama ini diandalkan karena bisa mendatangkan pembeli, investor, dan bahkan wisatawan juga terimbas akibat pembatasan sosial," Ujar joko.
Namun, masih menurut Joko, di sisi lain pandemi juga membuka peluang bagi para pelaku usaha dan industri kecil hingga besar memasarkan produknya secara daring dengan memanfaatkan teknologi digital. Salah satunya contoh adalah penyelenggaraan pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 Virtual Seri I bulan Agustus lalu yang dimotori oleh Bank Indonesia.
"Meskipun digelar secara virtual, pameran tersebut juga mampu membuka ruang penjajakan bisnis melalui bisnis forum secara daring. Pembeli potensial dari negara-negara dihadirkan secara daring oleh penyelenggara," Tambahnya.
Di sisi lain, masih menurut Joko, melalui pameran virtual, sektor ekonomi kreatif akan memainkan peranan pentingnya. Para pekerja profesional yang kompeten di bidang teknologi informasi seperti arsitek, desainer laman atau produk, pemrogram perangkat lunak, video grafis, dan pembuat aplikasi akan laris manis.
Selain itu menurut joko, perlu disiapkan sumber daya UMKM yang cepat bertransformasi, merubah pola-pola bisnis dari packaging dan branding hingga pemasaran konvensional ke pola digital. Dirinya beranggapan, pelatihan kelas kreatif ini menjadi salah satu upaya mendorong UMKM bangkit.
Hal senada disampaikan Kepala OJK Tegal Ludy Arianto, dirinya mengatakan, pandemi covid-19 telah merubah banyak hal dan kebiasaan serta membawa kita dalam realita yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Dengan platform
umkmbangkit.id, ia berharap bisa membantu UMKM belajar memulai dan merencanakan usahanya.
Ludy mengungkapkan alasannya memilih Kabupaten Tegal, menurutnya Kabupaten Tegal sangat cocok untuk dijadikan model pengembangan UMKM muda. Karena tidak semua pemerintah daerah memberikan dukungan penuh kepada UMKM seperti Pemkab Tegal dengan Program Wirausaha Pemuda (WP).
Diwawancarai usai acara, Yuana Rochma Astuti menjelaskan tentang kondisi ekonomi kreatif, ada tiga besar sub sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) adalah kuliner, kriya dan fashion. Dari penelitian BPS hampir 82 persen terkena dampak, untuk itu Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia.
Karena pandemi semau pemeran produk yang diharapkan bisa mendatangkan pembeli dialihkan lewat daring. "Kendalanya, sebagian UMKM kita belum memiliki katalog digital," kata Yuana. Ditanya perihal pemasaran, pihaknya sudah menjalin bekerja sama dengan beberapa marketplace besar dan jasa pengiriman.
Untuk kendala lain, dari daerah kurang mengikuti informasi pusat sedangkan untuk informasi sudah kita buka seluas-luasnya. "Dan juga keberlangsungan produksi, jangan hanya bagus di packaging tetapi kontinuitas produksi juga harus diperhatikan sehingga jika mendapat orderan besar tidak keteteran. (Fh)