Kabuku: Tiga Tahun Terakhir, Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Tegal Menurun


Diposting pada 18 February 2019, 09:26 Oleh Oka



Slawi - Menurunnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tegal selama tiga tahun terakhir, menurut Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Dikatakan pria yang akrab disapa Ardie itu, bahwa peran masyarakat sangatlah penting untuk mencegah terjadinya DBD. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

"Jangan hanya menunggu petugas kesehatan untuk mengecek lingkungan disekitar kita. Karena menjaga lingkungan adalah tugas kita semuanya," tutur Ardie, saat acara Kabar Bupatiku dengan tema Pencegahan dan Penanggulangan DBD Serta Mewujudkan Kabupaten Tegal ODF 2019, di Kantor Dinkes Kab. Tegal, Senin (18/2) pagi.

Berdasarkan data yang ada, Kepala Dinas Kesehatan, Hendadi Setiaji menjelaskan bahwa pada tahun 2016 terdapat 1156 kasus demam tinggi, namun setelah di cek laboratorium, yang dinyatakan positif terkena DBD sekitar 610 orang. Kemudian pada tahun 2017 kasus DBD menurun, dari 333 pasien demam tinggi hanya 261 orang yang divonis DBD.

Ditambahkan, Hendadi menurunnya kasus DBD juga terjadi pada tahun 2018 kemarin, dari 321 kasus demam tinggi hanya ada 72 orang yang terkena DBD.

"Menurunya kasus DBD ini, selain adanya peran serta dari masyarakat yang sadar lingkungan. Juga adanya peran tenaga kesehatan di setiap Kecamatan," papar Hendadi.

Dari hasil penelitian, bahwa DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di tempat atau wadah penampungan air yang jernih untuk meletakkan telurnya. Misalnya bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, dan tempat-tempat sejenis lainnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan membentuk tim sergap untuk membasmi jentik-jentik nyamuk yang ada di setiap kecamatan. Terkait dengan fogging, Hendadi menyampaikan bahwa fogging dilakukan ketika di sebuah daerah ditemukan lebih dari satu kasus DBD.

"Jadi fogging dilakukan tidak sembarangan. Kalau ditemukan kasus, petugas akan melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi dengan radius 100 meter. Karena nyamuk hanya bisa terbang maksimal 100 meter," tuturnya.

Hendadi menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Tegal untuk tetap menjaga lingkungan disekitarnya. Diimbangi dengan menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi air putih serta makanan bergizi dan buah-buahan.  [Oka]






Link Pemerintahan


Link Lainnya