Diposting pada 17 November 2020, 09:27 Oleh OI
Dukuhturi – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Tegal lakukan pengerukan sedimen tanah dan sampah di sisi selatan jembatan Kali Kemiri, Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Senin (16/11/2020) pagi. Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi untuk mengurangi dampak banjir. Jembatan Kali Kemiri sepanjang 30 meter ini kondisinya terputus pada Selasa (07/01/2020) setelah diterjang arus sungai yang meluap.
Bupati Tegal Umi Azizah bersama sejumlah pejabat Pemkab Tegal didampingi forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Dukuhturi meninjau langsung proses pengerukan. Sebelumnya, Umi telah memerintahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal agar berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk mengeruk sedimen tanah dan timbunan sampah yang telah mengakibatkan pendangkalan pada sungai ini menggunakan alat berat.
“Saya melihat, tanpa menggunakan alat berat, sedimentasi di dekat jembatan ini sulit diangkat. Struktur jembatan yang masih menggunakan pilar di tengah sungai ini mudah menyebabkan sampah seperti ranting ataupun dahan pohon tersangkut yang lama kelamaan akan membentuk timbunan, menahan serta tanah yang ikut terbawa aliran sungai dan ikut mengendap,” ujarnya.
Kondisi tersebut dalam jangka panjang mengakibatkan aliran air sungai tidak lancar, sehingga saat kondisinya deras, alirannya airnya jusru mengikis bibir sungai dan menggerus fondasi jembatan yang mengakibatkan Jembatan Kali Kemiri ini terputus awal tahun lalu.
Umi pun meminta warga masyarakat tidak membuang sampahnya ke sungai. “Agar tidak timbul sedimen tanah dan sampah seperti ini lagi, maka saya minta warga ikut membantu saudara-saudaranya yang di sini yang sering kebanjiran agar tidak membuang sampahnya ke sungai, apakah itu potongan kayu, dahan maupun ranting, apalagi sampah domestik rumah tangga. Tolong, jangan di buang di sungai,” pesannya.
Terputusnya Jembatan Kali Kemiri tersebut telah disiasati Pemkab Tegal dengan memasang jembatan bailey sepanjang 30 meter senilai Rp 470,4 juta. Lokasi jembatan darurat ini berada sekitar 200 meter dari lokasi jembatan lama yang terputus. Sementara untuk pembangunan jembatan permanen Kali Kemiri sendiri, telah dianggarkan lewat pendanaan APBD Kabupaten Tegal 2021 senilai Rp 2,4 miliar.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala BPBD Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin mengatakan, pengerukan ini bertujuan mengembalikan keadaan Kali Kemiri supaya laju air sungai tidak terhambat oleh tumpukan sampah. “Sifatnya ini adalah pencegahan atau pra bencana menyambut datangnya musim penghujan. Mudah-mudahan saat nanti debit airnya meningkat, tidak sampai meluap ke permukiman warga,” ujar Dasmin.
Dasmin menuturkan, pengerukan sedimen di Kali Kemiri ini menggunakan satu alat berat milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana. Sebelumnya, proses pengerukan sedimen sungai ini dilakukan secara manual dengan mengerahkan banyak orang. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif karena ada endapan di dalam sungai yang sulit dijangkau.
“Dengan alat berat ini, targetnya bisa selesai dalam dua hari. Untuk ini, kami juga dibantu kawan-kawan dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkimtaru dan DPU Kabupaten Tegal yang menyediakan truk untuk mengangkut sedimen dan sampah di Kali Kemiri,” ungkap Jaenal. (OI)