Diposting pada 08 December 2023, 10:44 Oleh ip
Slawi - Untuk menurunkan angka Stunting di Kabupataen Tegal , Tim Pendamping
Keluarga (TPK) perlu didukung dan
dikuatkan dalam melakukan pendampingan keluarga berisiko stunting (KRS). Demikian sambutan Bupati Tegal Umi Azizah
yang dibacakan oleh Asisten Sekda
bidang pemerintahan dan kesejahteraan
rakyat Susprianti dalam kegiatan monitoring evaluasi pendampingan TPK kepada
keluarga resiko stunting, Rabu 6 Desember 2023
di gedung PMI Kabupaten Tegal .
Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk dialog
dengan narasumber dari Bappeda Litbang , Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AP2 & KB) Kabupaten
Tegal. Jumlah anggota TPK yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut sebanyak 150 orang dari 18
Kecamatan, merupakan perwakilan anggota
TPK se Kabupaten Tegal yang berjumlah 3690 orang.
Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala
DP3AP2 & KB Khofifah menyampaikan ,
TPK merupakan relawan garda terdepan di
tingkat desa/kelurahan yang memegang peranan sangat penting dalam upaya
pencegahan stunting. Di mana dalam satu team TPK terdiri dari 3 orang yang terdiri
dari unsur tenaga kesehatan, kader posyandu/PKK, dan kader pembantu pembina
keluarga berencana desa (PPKBD).
Tugas TPK secara umum adalah
melakukan pendampingan kepada sasaran prioritas KRS yang meliputi penyuluhan,
fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial
serta pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor resiko stunting
pada keluarga resiko stunting yaitu keluarga yang memiliki salah satu dari
empat kategori berikut: calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan
baduta usia 0 – 23 bulan.
TPK bertanggung jawab kepada Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS) desa/kelurahan
dan menyampaikan laporan pendampingan secara periodik dengan melakukan input
data di aplikasi elektronik siap nikah
siap hamil (ELSIMIL). Aplikasi ini
dibuat oleh badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) , dapat
didowload oleh para calon pengantin
(catin) dan TPK pada smarphone berbasis andoid. Melalui aplikasi ini diperoleh
data lengkap calon pengantin , ibu hamil, ibu nifas dan baduta sehingga dapat
dipantau secara dini faktor resiko stunting pada sasaran yang didampingi.
Sebelum penyampaian paparan oleh Bappeda
Litbang dan Dinas Kesehatan, asisten Pemerintahan dan Kesra menyerahkan piagam penghargaan Bupati bagi 6
balai penyuluh keluarga berencana kecamatan dengan jumlah akseptor KB terbanyak
pada kegiatan Word Contaception Day (hari kontrasepsi sedunia) dan Safari KB
TNI manunggal KB Kesehatan (HUT TNI) tahun 2023. Ke-6 balai penyuluh KB itu
adalah : Kecamatan Adiwerna 364 akseptor, Kecamatan Jatinegara 358 akseptor;
Kecamatan Margasari 326 akseptor, Kecamatan Tarub 310 akseptor, Kecamatan
Balapulang 239 akseptor, dan Kecamatan
Bojong 231 akseptor.
Acara diakhiri dengan dialog kendala dan
permasalahan pendampingan yang dialami oleh TPK di lapangan. Untuk optimalisasi
pendampingan kepada keluarga resiko stunting Kepala DP3APKB menghimbau kepada
para penyuluh KB untuk memantau input data di aplikasi ELSIMI secara rutin,
lakukan koordinasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan terkait data Catin agar tidak
terjadi perbedaan yang besar antara data KUA dan data ELSIMIL. TPK melakukan
koordinasi rutin dengan para penyuluh agama dan petugas pencatat nikah di desa
nya masing – masing . Kegiatan rakor dan monev ditutup oleh sekretaris Dinas
P3AP2KB sekaligus sekretaris tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kabupaten
Tegal dokter Isriyatii.