DKPP GALAKKAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DAN PAYAU


Diposting pada 08 January 2019, 09:25 Oleh s@n


SLAWI - Mengantisipasi berkurangnya kewenangan Pemerintah Kabupaten Tegal dalam pengelolaan ruang laut sehubungan dengan pemberlakuan UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, maka Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal mulai beberapa tahun terakhir menggencarkan usaha budidaya ikan air tawar dan payau.

Kepala DKPP Kabupaten Tegal Ir Toto Subandriyo mengatakan, Kabupaten Tegal memiliki Perairan Umum dan waduk seluas 9287 hektar yang sangat potensial dikembangkan untuk usaha budidaya ikan air tawar. Selain itu Kabupaten Tegal juga memiliki lahan Budidaya Air Payau seluas 460 ha, serta tambak 425 ha

"Keseriusan upaya itu antara lain tercermin dari jumlah benih ikan yang telah ditebar (restocking) di perairan umum di Wilayah Kabupaten Tegal. Pada tahun 2018 lalu, misalnya, tidak kurang dari 2,49 juta ekor benih ikan air tawar dan payau dari berbagai sumber (APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN) sudah ditebar di perairan umum Kabupaten Tegal," katanya

Selain itu, lanjut Toto, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2018, DKPP Kabupaten Tegal telah melaksanakan petak percontohan (Demplot) budidaya Bandeng Semi intensif sebanyak 6 (paket) yang tersebar di 3 (tiga) desa yaitu Desa Padaharja dan Desa Kramat (Kecamatan Kramat), serta Desa Bojongsana (Kec. Surodadi). Demplot ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya yang diukur dari kepadatan tebar dan waktu pemberian pakan yang disesuaikan dengan umur ikan.

"Pelaksana demplot (Demonstrator) didampingi petugas selama satu musim untuk menerapkan demplot dengan rincian per paket terdiri dari: biaya persiapan lahan Rp 3,3 juta, benih bandeng (nener) 15.000 ekor, pakan pabrikan 1.700 kg, serta paket obat2an probiotik. Kondisi saat ini pada umumnya petak demplot tersebut siap dipanen, hanya di Desa Bojongsana karena terkendala musim kering yang panjang sehingga mengakibatkan kadar garam (salinitas) tinggi, berdampak pada mundurnya waktu tebar benih," paparnya

Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan, secara umum hasil yang diperoleh dari demplot cukup memuaskan. Dilihat dari sisi waktu panen lebih cepat 1 (satu) bulan,  peningkatan produktivitas juga cukup signifikan berkisar 20-25 persen

"Upaya-upaya yang telah dilakukan itu akan digencarkan lagi pada Tahun 2019 ini. Bersumber dari APBD II Kabupaten Tegal rencananya tahun ini akan ditebar benih ikan (restocking) sebanyak 540.000 ekor terdiri dari beberapa jenis yaitu patin, karper, dan nila. Bukan hanya itu, potensi daerah di lahan kering juga akan digarap dengan demplot budidaya ikan lele dalam terpal atau dikenal dengan Budidaya Lele Lahan Kering (Lelaki)," imbuh Toto

Budidaya ini bertujuan antara lain untuk meningkatkan stok populasi ikan di perairan umum, untuk melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan di perairan umum, untuk meningkatkan produksi ikan di perairan umum guna pemenuhan gizi bagi masyarakat, dan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui diversifikasi usaha di bidang budidaya ikan.

"Pada saat ini animo masyarakat untuk melakukan budidaya ikan air tawar mulai meningkat. Hal ini terlihat dari makin banyaknya permintaan masyarakat terhadap benih ikan air tawar seperti benih ikan nila, lele, tawes, gurame, bawal, dan sebagainya," pungkasnya. (s@n)






Link Pemerintahan


Link Lainnya