DINAS KOMINFO GELAR FESTIVAL FILM TEGAL (FFT) 2021


Diposting pada 17 August 2021, 07:46 Oleh aw


Slawi- Melihat antusias generasi muda dan masyaraka tTegal terhadap perfilman, maka Dinas Kominfo Kabupaten Tegal kembali menyelenggarakan Festival Film Tegal. Festival digelar untuk kedua kalinya untuk mewadahi sekaligus mengapresiasi keinginan dan kreatifitas para sineas-sineas di Tegal dan sekitarnya.

Kepala Dinas Kominfo Dessy Arifianto mengatakan, di wilayah Tegal Raya, potensi perfilman begitu besar. Terbukti, Festival Film Tegal tahun 2019 lalu di ikuti  37 film pendek. Produksi komunitas maupun pelajar di-Tegal. Ada sekitar  34 komunitas dan sekolah aktif memproduksi dan mengikuti kegiatan perfilman di wilayah Tegal.

Dessy Arifianto menjelaskan,mengingat Pandemi Covid-19 masih tinggi, maka pelaksanaan FFT 2021 berbeda dengan FFT pertama tahun 2019 yang lalu. Kegiatan FFT tahun ini tidak dilaksanakan secara tatap muka (off line) tetapi seluruh event dilakukan secara on line atau  daring. Tema besarnya pun menyesuaikan situasi pandemi , yaitu “Herd Creativity” atau kreatifitas kelompok. Menyadur dari istilah Herd Imunity atau kekebalan kelompok.

Rangkaian kegiatan FFT 2021 ini di awali dengan Kelas Kreatif, yang merupakan seminar secara daring tentang Perfilman. Dengan menghadirkan dua narasumber generasi milenial yang sukses di dunia perfilman yaitu Sidharta Tata (Penulis Dan Sutradara) serta Jason Iskandar (Founder dan CEO Studio Antelope).

Kelas Kreatif ini terbuka untuk pegiat perfilman, komunitas perfilman, pelajar, mahasiswa dan umum dari seluruh Indonesia. Diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu, 14-15 Agustus 2021. Kelas Kreatif pada Hari Sabtu, dibuka oleh Bupati Tegal Dra. Hj. Umi Azizah yang sekaligus membuka secara resmi rangkaian kegiatan Festival Film Tegal tahun 2021.

Dalam laporannya Dessy Arifianto menjelaskan, film merupakan salah satu sub sector industry kreatif tumbuh dengan baik di Indonesia. Selain sebagai media promosi, film juga dinilai paling efektif untuk membangkitkan subsector industry kreatif lain. Melalui sebuah film, kita dapat menghadirkan banyak subsector sekaligus. Dengan demikian, film bias menjadi lokomotif bagi pengembangan industry kreatif”’ tegasnya .

Menurut Dessy , maksud diselenggarakannya Festival Film Tegal antara lain untuk mengangkat potensi perfilman di wilayah Tegal yang sudah ada, serta meningkatkan dan menjadi tolak ukur kualitas dan kuantitas perfilman.Sedangkan tujuan dari kegiatan ini agar melalui media film dapat menjadi sarana promosi bagi potensi – potensi yang ada di Kabupaten Tegal.

Disamping untuk menumbuhkembangkan industry kreati fkhususnya subsector perfilman, demi mendorong perekonomian warga KabupatenT egal dan sekitarnya, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para pembuat film, bahwa film bukan sekadar karya, melainkan produk yang memiliki nilai ekonomi.

Lebih jauh lagi, diselenggarakannya FFT 2021 diharapkan juga dapat mengembangkan dan meningkatkan mutusineas – sineas di Tegal, sehingga menjadikan Kabupaten Tegal sebagai sentra perfilman di Kawasan Pantura Barat pada khususnya dan Indonesia serta dunia pada umumnya.

Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya menyampaikan, film sangat membantu mengenalkan potensi desa ataupun produk unggulannya ke publik, ke pasar yang imbasnya adalah peningkatan omset penjualan.

Menurut Bupati, dulu orang tidak banyak mengena lLuwijawa – Kecamatan Jatinegara, tapi kemudian lewat unggahan karya film dokumenter, tentang potensi Luwijawa,  orang di luar Tegal menjadi mengenal Luwijawa. Desa ini dikenal dengan pertunjukan seni tari sintren-nya, durian Jatranya hingga kopi Lembut Bakir-nya. Artinya, melalui tayangan film, kita bisa menghadirkan banyak subsektor sekaligus. “Sehingga boleh dikatakan, film adalah jendela bagi perkembangan sector usaha ekonomi kreatif dan sector usaha lainnya”’ kata Umi Azizah.

Untuk itu pihaknya, sangat mendukung diselenggarakannya Festival Film Tegal 2021 ini sebagai wujud apresiasi dari kerja kolaborasi antara pemerintah dengan komunitas pelaku perfilman yang terus bersemangat, sekaligus terus berkarya, meskipun saat ini kita masih dihadapkan pada situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

Bupati Umi Azizah berpesan, agar Festival Film Tegal tidak hanya menjadi momentum bagi para pembuat film untuk mendapatkan apresiasi publik. Lebih jauh dari itu adalah membuka kesempatan yang lebih besar bagi pembuat film untuk terus berkarya dan berkelanjutan.Soal menang kalah, dapat atau tidak dapat penghargaan nantinya, bukan menjad soal karena yang terpenting di sini adalah membangun dan menjaga semangat untuk menciptakan lebih banyak karya, spirit untuk terus belajar menyempurnakan karyanya,yang itu bias diperoleh salah satunya lewat keikutsertaannya pada rangkaian Festival Film Tegal ini.

Kepala Dinas Kominfo menambahkan, untuk kegiatan seminar  Kelas Kreatif terbuka untuk umum dimana peserta berasal seluruh Indonesia . total diikuti 298 peserta. Mereka berasal  dari Aceh, Lampung,  Medan,  Kalimantan , Sulawesi,  Maluku , pulau Jawa dan khususunya dari Tegal raya.

Festival Film Tegal sendiri, dikhususkan untuk pelajar, mahasiswa, komunitas perfilman dan masyarakat umum Kabupaten Tegal dan sekitrana. Bagi masyarakat yang akan mengikuti kegiatan ini, syarat dan ketentuannya bisa dilihat di https://bit.ly/daftarFFT2021. Pendaftaran dimulai dari tanggal 15 Agustuss.d 15 Oktober 2021. Pemutaran Film sekaligus penilaian Dewan Juri dilaksanakan pada 22-24 Oktober 2021 melalui kanal Youtube. Sedangkan Pengumuman pemenang, sekaligus malam enganugerahan rencananya akan diselenggarakan pada 27 Oktober 2021.

            Berbagai kategori penghargaan sudah disiapkan antara lain untuk pelajar mahasiswa berupa Ide Cerita, Film Pendek, Sutradara, dan pemeran utama terbaik. Demikian juga untuk peserta dari masyarakat umum, mendapatkan penghargaan dengan kategori yang sama. Selain itu ada juga penghargaan untuk Film Favorit pilihan penonton yang dilihat dari jumlah “like” di akun youtube peserta, serta film favorit pilihan Dewan Juri. (Dinas Kominfo/AW)






Link Pemerintahan


Link Lainnya