Diposting pada 17 June 2022, 14:23 Oleh Mochammad Rizal Alim Kuncoro
Turbulensi sosial dan budaya pun tak terelakan terjadi pada tatanan masyarakat global yang harus ditanggapi dengan penuh kesadaran untuk memperoleh manfaat dan keuntungan dari perkembangan teknologi. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang baik terkait dengan makna masyarakat dan masyarakat digital sebagai pengetahuan dalam merespon meningkatknya perkembangan teknologi dan maraknya penggunaanya dengan aktivitas keseharian manusia sekarang ini. Penulis berharap dapat memberikan kontribusi yang positif dalam bidang sosial budaya agar masyarakat mengerti definisi masyarakat dan masyarakat digital secara umum.
Sebagaimana
kita mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri. Setiap manusia yang hidup di dunia pasti membutuhkan bantuan dari
orang lain. Adanya sikap saling bergantung antara manusiayang satu dengan
manusia yang lain ini yang kemudian menmbuat manusia untuk hidupsaling
berkelompok dan bermasyarakat. Masyarakat dalam bahasa Inggris adalah society
yang berasal dari kata Latin socius yang berarti (kawan). Istilah
masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka yang berarti (turut
serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling
bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan
manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling
berinteraksi. Pengertian lain dari masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas
merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1) Interaksi
antar warga-warganya, 2). Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa
identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).
Semua warga di masyarakat merupakan manusia yang hidup
bersama, hidup bersama bisa diartikan sama dengan hidup di dalam tatanan
pergaulan dan keadaan ini akan tercipta jika manusia melakukan hubungan atau
interaksi. Mac lver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006: 22), menjelaskan
bahwa masyarakat merupakan sistem dari suatu kebiasaan, tata cara, dari
wewenang dan kerja sama antara kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah
laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat adalah suatu wujud kehidupan
bersama dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat
istiadat. menurut Ralph Linton (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22) masyarakat
merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup
lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas
sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006:
22) adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan
mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi,
sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
Emile
Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif individu-individu
yang merupakan anggota-anggotanya. Kehidupan sebuah masyarakat merupakan sebuah
sistem sosial di mana bagian-bagian yang ada di dalamnya saling berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dan menjadikan bagian-bagian tersebut menjadi
suatu kesatuan yang terpadu. Manusia akan bertemu dengan manusia lainnya dalam
sebuah masyarakat dengan peran yang berbeda-beda, sebagai contoh ketika
seseorang melakukan perjalanan wisata, pasti kita akan bertemu dengan sebuah
sistem wisata antara lain biro wisata, pengelola wisata, pendamping perjalanan
wisata, rumah (dalam Setiadi, 2013)
Manusia selalu memiliki rasa untuk hidup berkelompok
akibat dari keadaan lingkungan yang selalu berubah atau dinamis.
Perubahan-perubahan tersebut memaksa manusia memakai akal,kreativitas, perasaan
serta daya tahannya untuk menghadapinya seperti dalamkondisi suhu udara dingin
membutuhkan jaket yang dibuat di tukang jahit, dalamkondisi lapar seseorang
pergi ke warung untuk mencari makan, dalam kondisi sakit seseorang berobat ke
rumah sakit untuk kesembuhannya, untuk mencari ikan ditengah laut seorang
manusia membutuhkan kapal dan lain sebagainya.
Masyarakat digital
merupakan suatau masyarakat yang progresif dan dibentuk dari hasil adaptasi dan
bentuk integrasi antara teknologi informasi dan komunikasi, pengetahuan
komputer, dan ilmu humanoria yang ada pada lingkungan rumah, lingkungan
pekerjaan, pendidikan dan gahkan pada lingkup rekreasi. Masyarakat digital
merupakan suatau masyarakat yang memanfaatkan atau menggunakan
teknologi-teknologi digital yang ada disekitarnya di dalam melaksanakan
aktifitas di dalam kehidupan mereka, dimana teknologi digital yang digunakan
merupakan suatu teknologi yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia yang
bekerja secara manual, tetapi lebih pada suatu sistem pengoperasian yang serba
otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang dapat dibaca oleh
komputer serta terdapat sistem penghitung sangat cepat yang memproses semua
bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numerik (kode digital).
Digitalisasi berdampak sangat luas pada berbagai aspek kehidupan manusia
seperti dalam aktivitas ekonomi, pelayanan publik dan kesehatan, dan
sebagainya.
Masyarakat digital memiliki kebutuhan yang tinggi akan
adanya kesedian dan kemudahan dari akses informasi dan ini menjadikan suatu ciri dari masyarakat
digital yaitu banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja pada bidang komunikasi dan
informasi serta menimbulkan perubahan pola interaksi masyarakat dari interaksi
secara langsung menjadi interaksi tidak langsung, yakni melalui jejaring sosial
(Sutiono,2021). Digitalisasi di era sekarang ini sudah menjadi bagian kehidupan
manusia masa kini dalam berbagai kepentingan . Ditambah lagi dengan pandemi
yang terjadi menjadi pendorong manusia untuk beradaptasi dan berinovasi dalam
digitalisasi dalam berbagai hal. Menurut Duvta (2019) digital merupakan tools
yang digunakan manusia untuk mendukung berbagai macam kebutuhan dan kegiatan
manusia, mulai dari aktivitas keseharian, komunikasi, produktivitas, hiburan,
pendidikan, pelayanan kesehatan, industri dan lain sebagainya.
Pada
era masyarakat digital muncul berbagai platform digital yang mengubah cara
pandang dan tatanan kehidupan manusia dalam hal sosial ekonomi dan budaya.
Seperti contoh di dalam hal belanja., dulu manusia belanja untuk kebutuhan,
mereka harus mendatangi sebuah pusat perbelanjaan untuk mencari barang yang
mereka inginkan, namun di era yang serba digital ini manusia dapat mencari dan
membeli barang-barang yang mereka inginkan secara online melalui aplikasi yang
tersedia pada smartphone yang mereka miliki tanpa harus menuju sebuah toko yang
menjual barang tersebut. Bahkan transaksi yang dilaksanakan sekarang ini dapat
dilakukan tanpa harus bertatap muka antara pedagang dan pembeli, transaksi
dapat dilaksankan secara online.Pada aplikasi online tersebut di fasilitasi
berbagai macam barang yang akan diperjualbelikan dan diberikan kemudahan akses
dalam mencari barang tersebut. Selanjutnya bukan hanya dalam perdagangan saja,
di era digital ini juga banyak masayarakat yang juga dapat mencari jodoh atau
pasangan hidup melalui berbagai macam sosial media,mereka dapat berkenalan dan
berkomunikasi secara bebas dari tempat mereka masing-masing tanpa harus
berjabat tangan secara fisik atau bertatap
muka secara fisik.
Masyarakat digital mencerminkan hasil masyarakat modern
dalam mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi di
rumah, tempat kerja, pendidikan dan rekreasi. Inovasi digital membentuk kembali
masyarakat, ekonomi, dan industri kita dengan skala dan kecepatan yang belum
pernah ada sebelumnya. Teknologi seluler dan cloud, Big Data, dan Internet of
Things menawarkan peluang yang tak terbayangkan, mendorong pertumbuhan,
peningkatan kehidupan warga, dan efisiensi di banyak bidang termasuk layanan
kesehatan, transportasi, energi, pertanian, manufaktur, ritel, dan administrasi
publik. Mereka juga dapat meningkatkan proses pemerintahan dengan membantu
pembuat kebijakan mengambil keputusan yang lebih baik dan melibatkan warga.
Internet memiliki potensi yang cukup besar untuk mempromosikan demokrasi,
keragaman budaya dan hak asasi manusia seperti kebebasan berekspresi dan
kebebasan informasi. Namun, kita juga harus memahami bagaimana skala dan
kecepatan perubahan ini berdampak pada konsumen, pengguna, warga negara, dan
pekerja, termasuk semua yang digabungkan menjadi satu 'manusia digital', serta
bagaimana perubahan tersebut memengaruhi kehidupan sosial dan pribadi,
pendidikan, ilmu pengetahuan, pemerintahan, demokrasi dan bisnis.