Evolusi e-learning: Learning Experience Platform (LXP)


Diposting pada 18 October 2023, 09:40 Oleh ERMA NINDIASWARI, S.T, MTI


Perkembangan Learning Management System (LMS) sebagai platform untuk e-learning semakin menjamur. Di Indonesia contoh LMS telah banyak bermunculan seperti Ruang Guru, Ruang Kerja, Ngeles.In, Squline, HarukaEdu, dan lain sebagainya. Perkembangan LMS yang semakin menjamur tersebut tentunya menjadikan institusi memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Keuntungannya adalah institusi memiliki banyak pilihan teknologi pembelajaran namun tantangan yang muncul adalah memilih platform LMS yang cocok untuk institusi.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh tim pembelajaran dan pengembangan di institusi adalah laju perubahan yang cepat yang disebabkan oleh kemajuan pesat dalam teknologi di seluruh dunia. Untuk membantu dalam peningkatan produktivitas dan kompetensi, pegawai harus memiliki pelatihan terkini. Pegawai juga perlu memiliki informasi yang tepat untuk membangun keterampilan sambil beradaptasi dengan perubahan yang berubah dengan cepat. Untuk mencapai tujuan ini, banyak institusi menggunakan berbagai alat pembelajaran untuk memberikan pelatihan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan institusi.

Saat ini kita sedang berada di evolusi learning development di era continuous learning dengan kebutuhan LMS sebagai experience learning platform. Setelah LMS menjadi primadona di dunia e-learning, kini muncul tren baru yaitu Learning Experience Platform (LXP) yang menjadi tonggak dalam membuat pengguna nyaman dalam melalukan pelatihan khususnya pelatihan online.

Pengertian LXP

LXP adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk memperluas jangkauan konten pelatihan yang dapat diakses oleh pegawai serta memberikan pengalaman kepada pegawai yang lebih dipersonalisasi daripada yang biasanya dimiliki LMS. LXP tidak hanya berfokus pada pengelolaan program pembelajaran institusi tetapi juga pada peningkatan pengalaman pegawai. Dapat dikatakan, tujuan pelatihan dengan menggunakan LXP dapat lebih terealisasikan karena mengutamakan kenyamanan peserta pelatihan.

LXP adalah platform yang berpusat pada pegawai yang memberikan pengalaman dan kemudahan penggunaan. LXP adalah media yang membantu institusi mempelajari minat pegawai dan merekomendasikan pembelajaran yang tepat pada waktu yang tepat. Dengan LXP, pegawai dapat dengan mudah masuk ke sistem pembelajaran dan menemukan konten yang paling relevan dengan satu sentuhan tombol tanpa perlu mencari dalam waktu yang lama. Pegawai dapat dengan mudah memilih mode konten yang disukai, video, podcast, artikel, blog, atau bahkan pembelajaran mikro. Pengalaman pegawai adalah salah satu fungsi utama yang menjadikan LXP paling cocok untuk institusi modern.

Latar Belakang LXP

Masalah yang seringkali ditemui oleh tim pembelajaran dan pengembangan di institusi dalam penyediaan konten adalah kecepatan menyediakan konten dibanding dengan kebutuhan. Kecepatan trainer dalam menyediakan konten kalah cepat dengan perkembangan pengetahuan. Setidaknya butuh waktu sekitar dua minggu untuk menyiapkan satu konten pembelajaran. Bayangkan berapa banyak konten pembelajaran yang akhirnya bisa diproduksi dalam satu tahun dibandingkan dengan kebutuhan konten pembelajaran. Belum lagi dengan dilema dimana konten pembelajaran baru saja di-upload ternyata pengetahuan baru muncul, sehingga menyebabkan konten pembelajaran tadi sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman.

 

Fitur LXP

LXP adalah lapisan tambahan yang berada di atas LMS untuk meningkatkan pengalaman pegawai secara keseluruhan. Beberapa fitur utama LXP yaitu:

1. Pembelajaran mandiri

Pegawai menginginkan kontrol yang besar atas keterampilan dan pengembangan profesional mereka sehingga mereka ingin menetapkan sendiri apa tujuan pembelajaran mereka dan memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih konten pembelajaran. Selain itu pegawai juga terkadang tidak peduli dari mana pengetahuan itu berasal yang penting pengetahuan itu ditawarkan kepada mereka dan tersedia dalam satu desktop. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LXP menyediakan platform pembelajaran yang berpusat pada pengalaman pegawai, user friendly dan mudah.

2. Pembelajaran cerdas

Pegawai menginginkan platform yang cerdas yang dapat membantu mereka menemukan topik yang tidak tersedia di LMS institusi saat ini dengan bebas dan mampu merekomendasikan pembelajaran yang tepat pada waktu yang tepat. LXP memiliki kecerdasan untuk berkomunikasi dengan pegawai menggunakan pesan dan memberi tahu pegawai ketika topik yang menarik tersedia.

3. Kemudahan akses perangkat

Platform LXP menyediakan akses dari beberapa perangkat untuk mendukung proses pembelajaran. Pegawai dapat berpindah dari perangkat satu ke perangkat lain dengan mudah

4. Kemudahan menggabungkan konten dari sumber internal dan eksternal

Pegawai dapat mengambil atau menambah materi pembelajaran baik dari internal yang disediakan oleh institusi maupun dari eksternal yaitu sumber pembelajaran luar sehingga diharapkan pegawai dapat memperoleh nilai lebih melebihi apa yang disediakan oleh institusi.

5. Artificial Intelligence (AI)

LXP telah menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk merekomendasikan pembelajaran berdasarkan kebiasan pegawai sehingga dapat menghemat banyak waktu dan tenaga dalam menemukan pembelajaran yang tepat. LXP juga memberikan ruang untuk blended learning melalui video, artikel, webinar, dll.

6. Pembelajaran sosial

LXP juga memungkinkan pegawai untuk saling berkolaborasi dengan pegawai lain khususnya dalam hal menyumbangkan pemikiran, ide, dan bahkan pengetahuan mereka. Pegawai juga dapat berkomunikasi dengan trainer untuk menjawab pertanyaan, bertukar pikiran, dan mempelajari materi pelajaran lebih dalam. LXP juga memungkinkan pegawai untuk memberikan penilaian terhadap materi pembelajaran dan meninggalkan komentar yang dapat dilihat oleh publik.

 

7. LXP sebagai experience learning memiliki tampilan seperti YouTube dimana terdapat panel untuk rekomendasi pembelajaran berikutnya. Beberapa LXP diantaranya adalah Degreed, Youtube, Edcast dan Pathgather.

8. LXP mengakomodasi segala bentuk konten, baik berupa artikel, blog, video ataupun kursus dan menampilkan seluruh materi pembelajaran yang ada di internet. Artinya jika konten LMS hanya terbatas pada konten yang sudah di-upload di LMS nya, maka LXP mampu melakukan fungsi sebagai search engine layaknya Google

9. Konten pembelajaran di LXP bukan menjadi satu-satunya sumber pembelajaran, namun community of interest yang ada di LXP juga menjadi sumber pembelajaran lain. Sehingga saat LXP dibangun, maka semua pegawai adalah administrator yang memiliki otoritas memasukan konten pembelajaran

 

Manfaat LXP

Manfaat dari implementasi LXP adalah sebagai berikut:

1.      Memungkinkan pegawai untuk menyumbangkan konten mereka

2.      Memberi ruang untuk pembelajaran dan pendampingan kolaboratif

3.      Menggunakan standar e-Learning baru seperti xAPI

4.      Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk dapat membuat konten mandiri serta menunjukkan keahlian, pengetahuan, kebanggaan dan reputasi mereka

5.      LXP akan secara otomatis merekomendasikan kursus terbaik untuk pegawai berdasarkan konten yang telah dilihat sebelumnya

6.      LXP dapat mengakomodasi semua jenis konten, baik itu podcast, artikel, video, atau lainnya

7.      Konten pembelajaran bertumbuh bersama tumbuhnya pengetahuan dimana konten-konten pembelajaran yang direkomendasikan sejalan dengan bertumbuhnya pengetahuan pegawai

8.      Materi pembelajaran yang direkomendasikan LXP bisa jadi berasal dari YouTube, artikel dari blog seseorang, ataupun dari LMS gratis semisal Lynda.com ataupun KhanAcademy.org. Hal ini sangat membantu bagi tim pembelajaran dan pengembangan di institusi terutama dari sisi penyediaan konten

 

Kebutuhan LXP

Saat kita ingin menerapkan LXP di institusi, maka hal yang perlu dipersiapkan adalah:

1.      Melakukan analisis kebutuhan institusi terhadap pengembangan kompetensi pegawai  untuk kemudian diselaraskan dengan penyedia LXP

2.      Setelah LXP berhasil dibangun, maka berikutnya adalah melakukan ujicoba terhadap sebagian atau seluruh pegawai

3.      Ujicoba dilakukan berdasarkan kebutuhan pembelajaran dan preferensi pegawai

4.      Sediakan dukungan anggaran yang tiada henti untuk proses pengembangan berkelanjutan

 






Link Pemerintahan


Link Lainnya